8 Fakta Serda WS Oknum TNI yang Pukul Polantas Pekanbaru

8 Fakta Serda WS Oknum TNI yang Pukul Polantas Pekanbaru

PEKANBARU - Media sosial dihebohnya dengan insiden pemukulan yang dilakukan oleh oknum TNI pada seorang polisi lalu lintas.

Insiden itu terjadi hari Kamis (10/8/2017) sore sekitar pukul 17.30 WIB.

Oknum TNI tersebut diduga bernama Sersan Dua Wira Sinaga.

Sedangkan, polisi yang mengalami pemukulan tersebut bernama Bripda Yoga Vernando, petugas Satuan Lalulintas Polresta Pekanbaru.

Berikuti fakta-fakta yang dirangkum terkait insiden yang melibatkan oknum TNI Wira Sinaga

1. Berpangkat Sersan Dua

Diketahui anggota TNI tersebut bernama Wira Sinaga berpangkat Serda yang berdinas di Korem 031/Wirabima.

2. Pukul kepala anggota polisi 4 kali

Dalam video ia tampak marah-marah dan selanjutnya memukul helm (kepala) Bripda Yoga sebanyak empat kali.

3. Akun Instagramnya dihujat netizen.

Akun Instagram yang diduga milik Serda WS banjir hujatan netizen.

Unggahan terakhir akun itu memang 9 September 2016 lalu. Namun netizen tetap membanjiri kolom komentarnya dengan berbagai pendapat dan hujatan.

Dalam unggahan terakhir, foto itu sudah dilike sebanyak 2,165 kali dan dikomen sebanyak 2.018 hingga pukul 09.30 WIB.

Ada juga netizen yang menyebutkan jika akun itu memang milik Serda Wira Sinaga hanya saja tidak aktif.

4. Tangan WS di borgol dan kakinya juga dirantai.

Dari pantauan Tribunpekanbaru.com, oknum yang bernama WR pangkat Serda ditempatkan di ruang sel isolasi di Denpom .

Komandan Korem 031/Wirabima, Brigjen Abdul Karim menyampaikan permohonan maafnya terkait insiden pemukulan yang dilakukan salah seorang personel korem terhadap anggota lantas Polresta Pekanbaru, Kamis (10/8/2017) sore kemarin.

5. Akan ditindak tegas

Danrem mengatakan sudah diambil tindakan tegas. "Berikutnya kita ambil tindakan tegas. Saya tidak tolerir yang melakukan pelanggaran tentu ada sanksinya," ujar Danrem.

6. Ternyata pernah bermasalah Dengan Polantas Saat bertugas di Padang

Serda WS yang melakukan pemukulan terhadap di Pekanbaru ternyata juga pernah bermasalah dengan Polantas di Padang.

Insiden tersebut terjadi pada tahun 2015 silam.

7. Tidak memiliki jabatan

Dari insiden tersebut WS juga diproses dan kemudian dipindahkan ke Makorem 031/wirabima setahun kemudian. Disini ia tanpa jabatan atau diluar formasi. 

8. Alami

Tahun 2015 WS sudah mulai bermasalah dengan tidak hadir tanpa izin (THTI).

Kemudian April 2015 WS kembali masuk dan setelah itu mulai dilakukan pemeriksaan intensif di rumah sakit Putri Hijau, Medan.

Hasil pemeriksaan WS dinyatakan depresi.

Halaman :

Berita Lainnya

Index